Jumat, 15 Januari 2010

Sisi HUMANIS dan KETIDAKSERAKAHAN dalam ide PAK FADEL MUHAMMAD..

sebuah ide (resmi menjadi sebuah tindakan nyata pd awal 2010) dr Pak Fadel Muhammad..
didalam itu itu dpt kita lihat bahwa seorang fadel muhammad adalah simbol dr kepekaan terhadap nasib rakyat kecil..

jika kita telusuri hampir semua (bs dikatakan semua) daerah kabupaten/kota di negeri tercinta ini menarik retribusi dari para nelayan, padahal hampir semua org mengakui bahwa nelayan adalah kelompok masyarakat berpenghasilan (paling) rendah.. tetapi pemda2 di negeri ini masi ttp membuat mereka makin "tercekik" dg berbagai bentuk pungutan atau bahsa hukum nya disebut retribusi..

mulai dari setiap perahu yang merapat d pelabuhan langsung di pungut 1jt per perahu, pun ketika ikan itu di angkut ke tempat pelelangan ikan, dan ketika ikan itu di lelang jg di punggut retribusi lagi..

tentu saja ide penghapusan retribusi bg para nelayan ini mendapat tentangan dr para pimpinan daerah.. tp fadel muhammad berkata saya akan mengganti semua kehilangan pendapatan daerah dr penghapusan retribusi nelayan.. (uang nya berasal dr dana alokasi khusus yg ada pada kementrian perikanan dan kelautan).

sebenar nya fadel muhammad sudah menjalan kan kebijakan ini semasa beliau menjadi gubernur gorontalo.. hasil nya nelayan disana mengalami peningkatan pendapatan dan lebih bergairah dlm mencari ikan..

jika kita cermati nelayan itu adalah kelompok masyarakat miskin tp mengapa tega2 nya pemerindah daerah memungut retribusi dari mereka..

jadi pantas lah jika saya menulis ada sisi HUMANIS (kemanusiaan) dan KETIDAKSERAKAHAN dalam ide fadel muhammad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar